”Lembata Jaya”, Mimpi Indah dr. Jimmy Sunur untuk Lembata Masa Depan

”Lembata Jaya”, Mimpi Indah dr. Jimmy Sunur untuk Lembata Masa Depan

 

Oleh: Akhmad Bumi, Putra Lembata tinggal di Kupang

Bakal calon Bupati Lembata dr. Yeremias Ronaldy Sunur, MBlomed., SpOG atau biasa disapa dr. Jimmi Sunur memasang tagline The Next Lembata 2024-2029 untuk Lembata Jaya. Tafsirannya, The Next yang dimaksud dr. Jimmi Sunur mungkin hendak melanjutkan kepemimpinan Eliyaser Yentji Sunur, Bupati Lembata periode 2011-2016 dan 2017-2022. Sebelum berakhir masa kepemimpinan, Eliyaser Yentji Sunur terlebih dahulu dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa pada 17 Juli 2021 di Rumah Sakit Siloam Kupang.

Tagline “Lembata Jaya”, belum diketahui muatan atau isi dari ”Lembata Jaya” yang dilontarkan dr. Jimmy Sunur ke pasar politik. Tentu dr. Jimmy Sunur akan jabarkan kedalam visi-misi sebagai calon Bupati Lembata.  

Bupati almarhum Eliyaser Yentji Sunur dengan taglinenya ”Lembata Baru” sebagai mimpinya waktu itu. Enak dan indah didengar, cukup visioner. Tapi tagline yang diusung bupati Eliyaser Yentji Sunur tidak berbanding dengan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim di Lembata yang masih cukup tinggi, demikian juga kematian ibu dan anak, gizi buruk (stanting), pertumbuhan dan pemerataan pendapatan, pendidikan dan lain sebagainya, dilihat sebagai indicator dan masih ada indikator lain. Olehnya tagline “Lembata Baru” yang diusung Bupati almarhum Eliyaser Yentji Sunur masih sama dengan “Lembata Lama”. Teringat lagu Dian Piesesha ”aku masih seperti yang dulu”.

”Lembata Jaya”, dilontarkan dr. Jimmy Sunur ke pasar politik itu cukup menggairahkan, enak didengar, indah, terasa melayang-layang, pasti muatannya diisi dengan cita-cita indah tentang hari esok, sehingga menimbulkan rasa penuh harap dari publik untuk bisa tiba di tujuan dengan selamat. Dengan tagline tersebut tentu dr. Jimmy Sunur tahu bagaimana cara mencapai tujuan itu, tujuan “Lembata Jaya”, dan tahu arah yang dituju.

Sebelum menjadi Bupati, tentu tiap calon mengetahui kemana Lembata ini hendak dibawah pergi.  Sebelum dibawah pergi Lembata tanah baja ini, mimpikan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai. dr. Jimmy Sunur bermimpi ”Lembata Jaya”, ini adalah tujuan atau cita-cita mulia.

Tentu tidak semudah mencapai ”Lembata Jaya” sebagai tujuan akhir berlabu di dermaga impian. Tidak seketika itu tiba di tujuan, pembangunan itu berkelanjutan, olehnya dr. Jimmy dengan taglinenya the next, melanjutkan apa yang ditinggalkan oleh Bupati sebelumnya. Tapi publik berharap jangan melanjutkan yang ”buruk”, semisal kasus Awololong, uang miliran rupiah habis tapi fisik tidak ada. Air Weilain di Kedang, puluhan miliyar melayang, hasil nol dan tidak diketahui uang sebesar itu kemana pergi. Dan masih banyak lagi kasus. Itu adalah aib sejarah daerah ini, kecuali bayi yang lahir kemarin sore. Kuburkan itu, jika tidak, tagline ”Lembata Jaya” dianggap pembohongan publik.

Tujuan itu gambaran tentang situasi tempat tujuan yang hendak dicapai. Sebagai contoh tujuan ke Jakarta. Ke Jakarta dengan apa? Pesawat, kapal pelni, perahu motor atau sampan. Kalau dengan pesawat akan transit Kupang dan Surabaya sebelum tiba di Jakarta.

Tujuan adalah ’kata benda’, bukan ’kata kerja’ sebagai ’pengganti maksud’. Masing-masing harus diterjemahkan secara jelas apa itu Lembata (tempat berangkat), apa itu Kupang dan Surabaya sebagai tempat transit dan apa itu Jakarta sebagai tujuan akhir. Ada juga pergi secara bertahap; ke Kupang dulu, baru ke Surabaya baru tiba di Jakarta. Olehnya butuh penerjemahan yang menyeluruh sebelum berlayar. Tujuan itu abstrak atau kwalitatif sifatnya, berbeda dengan arah dan sasaran.

Arah lebih pada courses of action. Dia berisi kegiatan-kegiatan atau rangkaian kegiatan berurutan (tahapan) yang tidak lepas dari tujuan. Arah memang bisa dibentuk dengan menempatkan tujuan-tujuan antara, tetapi arah bukan tujuan-tujuan antara, apalagi sasaran-sasaran antara.

Arah bisa bermacam-macam; dapat ke utara, timur, selatan, barat, atas, bawah, kiri atau kanan. Arah menjadi penting, agar orang tidak sesat di jalan. Tapi namanya arah tidak selalu lurus, dia bisa berbelok, zig-zag atau memutar. Yang penting bisa tiba tujuan. Tapi jika salah arah terus menerus, kita akan nyasar, dan gelap. Sasaran itu lebih dekat dari tujuan. Tujuan itu boleh abstrak atau kwalitatif sifatnya, sedangkan sasaran lebih riel dan kwantitatif, ada angka-angka.

Publik tentu berharap agar isi atau muatan dari tagline “Lembata Jaya” yang menjadi mimpi dr. Jimmy Sunur dapat dipublis keluar, agar publik mengikuti dari awal muatan atau isi dari ”Lembata Jaya” sebagai mimpi masa depan Lembata, sehingga tidak dianggap sebagai sesuatu yang kosong tanpa isi, dan tidak dianggap hanya sebagai pemberi gairah politik. Selamat berlayar. []

————

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan /atau keberatan dengan penayangan artikel dan /atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau  berita berisi sanggahan dan /atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: globalindonews74@gmail.com